Rabu, 20 April 2016

Mencairkan Jamsostek aka BPJS Ketenagakerjaan... (part 1)

Wuihhh... ternyata udah lama juga ga buka ini blog. Harap maklum ya, lagi persiapan buat menyambut dd bayi pertama. Jadi lagi rempong2nya. Tapi kali ini bukan mo bahas tentang perintilan nikah ato persiapan dd bayi tapi mau bahas soal BPJSTK.

Agak kutu loncat dikit topiknya, ya gpp lah yaaa.. Mana tau bisa bantu teman2 diluar sana yang sedang pusing2nya dengan pencairan BPJSTK yang maha rempong. Mana ada kaya semacam aturan baru yang tidak terpublikasikan tapi sudah berjalan dan belum banyak juga yang tau klo ga datang langsung ke kantor cabang BPJSTK.

Jadi, sejak setelah menikah dan tau kalau saya hamil maka diputuskan lah untuk berhenti bekerja mengingat kondisi fisik dan kandungan yang tidak begitu kuat. Beralih ke profesi menjadi ibu rumah tangga dan pengelola keuangan keluarga. Iseng2 buka website BPJSTK untuk ngecek saldo akhir setelah berhenti kerja dan ga berharap banyak sih. Dipotong cuma sekian persen dari gaji lalu ditotal dari tahun saya bekerja 2008-2015, berapa sih hasilnya tapi ya lumayan lah buat iseng2 pengen tau kan. Ternyata saldo akhirnya bikin saya shock, HAH?! LOH?! MASA IYA?! gede banget ternyata. Wesss... langsung deh berencana untuk dicairkan, lumayan lah buat tambahan modal usaha nanti.

Saya mulai searching pengalaman orang2 mencairkan dana BPJSTK ini, mulai dari syarat sampai cabangnya. Sudah lengkap data yang saya punya dan cabang mana yang akan saya datangi, maka meluncurlah saya ke cabang BPJSTK di jl. serpong raya (Cabang BSD) dekat lampu merah perumahan summarecon serpong. Gedungnya dipinggir jalan, agak nyempil tapi keliatan ko karna warnanya ijo sendiri.

Besoknya saya bangun jam 8 pagi dan setelah siap2, saya langsung meluncur ke kantor BPJSTK dan kira2 sampai di tempat pukul 9 kurang. Tapi alamak antriannya amburadul, full, dan berantakan. Semacam kaya mo antri beli tiket nonton bola di GBK. Mana saya lagi hamil muda dan takut kesundul orang2 yang terlihat berebut no. antrian. Akhirnya saya ngalah ajalah, duduk bentar sambil nunggu sepi baru deh maju. Nunggu sekitar 1 jam an, ga lama orang2 itu berangsur bubar dan meja satpam pun mulai terlihat jelas. OK deh saatnya saya yang maju!!! Siapin dokumen dan mental (halah... hahaha).

Berikut pembicaraan saya dengan satpamnya:
Saya (S), Pak Satpam (PS)

S: Pak, saya mau cairin saldo jamsostek gimana caranya ya?
PS: Oh bisa, syaratnya kartu jamsostek asli, ktp asli+fc, kk asli+fc, paklaring (surat berhenti bekerja dari perusahaan), surat keterangan pengunduran diri dari perusahaan ke dinas ketenagakerjaan, buku tabungan asli+fc halaman paling depan aja. Sudah dibawa semua?
S: Sudah pak.. Ini sudah saya jadiin satu di amplop.
PS: Saya cek dulu ya. Iya sudah lengkap ini dokumennya, ini form untuk pencairannyanya dan tolong isi buku ini (sambil nyodorin buku gede) untuk no. antriannya. 
S: (pas saya tulis, saya dapat no.urut 83.. weeww jauh aja). Udah nih pak.
PS: no. 83 ya. Nanti datang lagi tanggal 3 Dec buat verifikasi data.
S: (Eh hah loh kok... jauh amat!!! ini baru bulan nov loh) Pak, itu no antrian buat bulan dec? yang sekarang ga ada?
PS: iya betul mba, ambil no antriannya sekarang tapi verifikasi datanya nanti sesuai urutan yang didapat. Ini aja di meja saya masih numpuk file yang belum masuk verifikasi data hari ini. Per hari cabang ini cuma melayani 100 orang saja. Jadi dari pagi sampai jam 10, orang2 pada datang untuk ambil no antrian. Lewat dari jam 10, harus datang besok lagi karena tidak akan dilayani pengambilan no nya.
S: oohh gtu... lamaaa ya pak. Ok deh, makasih pak.

Nah kan, ternyata setelah peraturan pemerintah yang baru itu keluar dimana uang bisa cair 100% jika kondisi sudah tidak bekerja lagi minimal masa tunggu 1 bulan, maka orang2 berusaha untuk cairin saldonya sebelum peraturan berubah lagi. Termasuk saya sih salah satunya. Tapi kerempongan ini belum berakhir teman2 (akan dibahas di part 2, 3,... sampai cair).

Pada tanggal 3 Dec, sesuai no antrian saya datang lagi dengan membawa dokumen lengkap. Tapi kali ini saya dianter suami karena mo sekalian cek hamil. Saya datang agak siangan karena menunggu dsog di rumah sakit yang tidak kunjung datang. Pas saya tiba dan menyerahkan dokumen serta form, pak satpamnya bilang klo no saya tadi sudah dipanggil dan kelewat, alhasil saya disuruh nunggu sampai dipanggil kembali. Sekitar 1 jam, no saya tidak juga dipanggil dan rumah sakit menelpon bahwa dokter sudah datang dan hanya bisa menunggu sekitar 1 jam, maka saya negosiasi dengan satpamnya perihal ini dan ternyata kata satpamnya "ditunggu sampai jam 4". Okelah langsung cus ke rumah sakit lalu balik lagi kesini. Untung jaraknya dekat jadi bisa mondar mandir. Kembali dari rumah sakit, pak satpam lagi2 bilang klo no saya sudah dipanggil. Jadi berkas saya langsung diambil dan ditaruh didalam karena memang tinggal punya saya aja yang harus di verifikasi. Ga lama kemudian saya dipanggil untuk verifikasi data, ternyata oh ternyata data saya masih kurang 1 lembar yaitu surat keterangan pengunduran diri dari perusahaan ke disnaker dan materai saya ternyata udah kadaluarsa (omaigat..), dan ternyata hari itupun system mereka sedang offline jadi tidak bisa cek data2 saya. Saya disuruh balik lagi tapi ga pake no antrian setelah data lengkap, petugas memberikan paraf dan keterangan dibagian bawah salah satu dokumen. OKE lah.. ternyata hari kedua ini pun belum juga membuahkan hasil.

BTW, berikut keterangan dokumen2 yang diperlukan:
1. Form BPJS -- bisa minta ke satpam dan diisi di tempat, jangan lupa bawa materai 6ribu yang model baru.
2. KTP -- harus ada aslinya dan fc. Nama harus sesuai antara KTP, KK, dan surat2 lainnya.
3. KK -- asli dan fc harus ada.
4. Paklaring -- surat berhenti bekerja dari perusahaan, setiap satu kartu jamsostek harus punya satu paklaring (jika perusahaan beda2 dan kartu jamsosteknya ada lebih dari 1).
5. Kartu peserta jamsostek. Dibawa semua asli, jika punya lebih dari 1 kartu.
6. Surat keterangan pengunduran diri dari perusahaan ke dinas ketenagakerjaan -- kalau yang ini saya urus sendiri tidak melalui perusahaan, karena hrd perusahaan pun banyak yang tidak ngerti mengenai hal ini. Jadi saya datang langsung ke disnaker yang dekat dengan kantor lama saya dengan membawa paklaring asli + fc 2 lembar. Nanti sama petugasnya akan di stempel, asli buat kita - fc 1 buat bpjstk - fc 2 buat dokumen disnaker.


Saran saya sih kalau mau lebih jelas, datang saja ke kantor cabang BPJSTK mana aja dan minta info dari securitynya. Setiap cabang itu beda2 aturannya. Kalau di cabang tangerang ini, no antrian boleh ambil pake sistem booking. Tapi di jakarta, waktu saya ke cabang di slipi, no natrian baru boleh ambil per hari dan dibuka dari pagi sampai quota no antrian per hari habis.

Jangan lupa bawa pulpen, materai agak banyakan, amplop coklat buat dokumen, dan baju yang santai. Karena ga setiap cabang antriannya di dalam ruangan dan ber AC, kalau membludak bisa sampai keluar gedung dan panass.

Yak.. part 1 telah selesai, lanjut ke part 2.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar